Saturday, October 15, 2011

Proses Belajar Mengajar


PENGAJARAN BERBASIS PERBEDAAN INDIVIDUAL

A.    Konsep perbedaan individual
                 
1.      Pengertian perbedaan Individual
Perbedaan individual dapat di lihat dari dua segi, yaitu:
§      Segi Horizintal, setiap individu berbeda dengan individu lainnya dalam aspek mental, seperti tingkat kecerdasan abilitas,minat, ingatan, emosi, kemauan dsb.
§      Segi Vertikal, tidak ada dua individu yang sama dalam aspek jasmaniah, seperti bentuk ukuran, kekuatan dan daya tahan tubuh. Perbedaan–perbedaan itu masing-masing memilki kentungan dan kelemahan.
Ada dua faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan individual, yakni factor warisan keturunan dan faktor pengaruh lingkungan.
 2.      Jenis perbedaan individual
Perbedaan individual menunjukan banyak variasi dan variabilitasi. Ada baiknya perbedaan-perbedaan itu ditinjau lebih jauh dan lebih khusus terutama pada beberapa jenis aspek perbedaan serta cirri-cirinya.
a.       Kecerdasan
Siswa yang memiliki IQ yang tinggi, umumnya mempunyai tingkat perhatian yang lebih baik, belajar cepat, kurang memerlukan latihan, dan mampu menyelesaikan tugas/pekerjaan dalam waktu singkat, mampu menarik kesimpulan, dan melakukan abstraksi.
b.      Bakat
Untuk mengetahui bakat siswa diperlukan penggunaan tes bakat, misalnya pada waktu permulaan masuk sekolah. Berdasarkan hasil tes tersebut dapat dioerkirakan hasil belajarnya. Selain dari itu bakat seseorang turut menentukan perbedaan salam hal : hasil belajar, sikap, minat, dll
c.       Keadaan Jasmani
Para siswa berbeda dalam hal tinggi, berat, dan kondisi organ-organ badannya. Kondis  badan, gangguan penyakit, dan sikap akan mempengaruhi efisiensi dan kegairahan belajar, karena badannya mulai lelah, kurang berminat melakukan kegiatan, tidak suka bermain, dan sebagainya. Disamping itu juga terdapat siswa yang energik dan serta mudah suka melakukan berbagai kegiatan atau berbuat sesuatu yang diminatinya.
d.      Penyesuaian Sosial dan Emosional
Karakteristik sosial dan  emosional adalah dua sifat yang erat kaitannya antara yang satu dengan yang lainnya.
Kondisi-kondisi lingkungan di kelompok, dalam kelas, di rumah setiap waktu akan berubah. Hal ini berpengaruh terhadap perbuatan belajar, minat, percaya diri, dan keyakinan tentang nilai hasil belajar.
e.       Latar Belakang Keluarga
Keadaan keluarga mempengaruhi siswa, banyak factor yang bersumber dari keluarga yang dapat menibulkan perbedaan individual, seperti kultur dalam keluarga.
f.       Hasil belajar
Perbedaan hasil belajar dikalangan para siswa diebabkan oleh berbagai alternative faktor-faktor, antara lain faktor kematangan akibat dari kemajuan umur kronologis, latar belakang pribadi masing-masing, sikap dan bakat terhadap suatu bidang pelajaran yang diberikan.
g.      Para siswa yang menghadapi kesulitan-kesulitan dalam handikap jasmani, kesulitan menyesuaikan social
h.      Siswa yang cerdas dan lamban belajar
Beberapa ciri-ciri siswa yang cerdas yaitu, mempunyai energi  yang lebih besar, sikap sosialnya lebih baik, aktif, bekerja atas dasar rencana dan inisiatif sendiri, suka menyelidiki yang baru dan lebih luas, tidak menyukai tugas-tugas yang tidak dimengerti, dan  cepat malas kalau diberi hal-hal yang tidak menarik minatnya.
 Beberapa siswa yang lamban yaitu, ia belajar dalam unit-unit yang lebih singkat, ia butuh sering diperiksa kemajuannya dan perlu banyak perbaikan, perbendaharaan bahasanya lebih terbatas, ia perlu memiliki banyak kata-kata baru untuk memperjelas pengertian, ia mempunyai ruang minat yang sempeti, ia memiliki waktu yang lamban dan sebagainya.
B.     Cara Melayani Perbedaan individual
Berbagai cara dapat dilakukan oleh guru untuk melayani perbedaan individual dalam proses belajar mengajar di sekolah. Cara-cara tersebut antara lain sebagai berikut :
1)      Akselerasi dan Program Tambahan.
2)      Pengajatan Individual.
3)      Pengajatan Unit.
4)      Kelas Khusus Bagi Siswa yang Cerdas.
5)      Kelas Remedi bagi Siswa yang Lamban.
6)      Pengelompokan Berdasarkan Abilitas.
7)      Pengelompokan Informal (Kelompok Kecil dalam Kelas).
8)      Supervisi Periode Individualisme.
9)      Memperkaya dan Memperluas Kurikulum.
10)  Pelajaran pilihan.
11)  Diferensiasi pemberian tugas dan Pemberian tugas yang fleksibel.
12)  Sistem Tutorial.
13)  Pelajaran Padat.
14)  Bimbingan Individual.
15)  Modifikasi Metode-Metode Mengajar.
  PENGAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN
A.    Konsep Lingkungan
Lingkungan merupakan dasar pendidikan atau pengajaran yang penting, bahkan dengan dasar ini dapat dikembangkan suatu model persekolahan yang berorientasi pada lingkungan masyarakat.
Pengertian Lingkungan
Lingkungan adalah sesuatu yang ada di alam sekitar yang memiliki makna dan atau pengaruh tertentu kepada individu.
Lingkungan sebagai dasar pengajaran adalah faktor kondisional yang mempengaruhi tingkah laku individu dan merupakan faktor belajar yang penting.
Lingkungan belajar atau pembelajaran atau pendidikan terdiri dari berikut ini :
1.      Lingkungan Sosial adalah lingkungan masyarakat baik kelompok besar maupun kelompok kecil.
2.      Lingkungan Personal meliputi individu-individu sebagai suatu pribadi berpengaruh terhaap individu pribadi lainnya.
3.      Lingkungan Alam (fisik) meliputi semua sumber daya alam yang dapat diberdayakan sebagai sumber belajar.
4.      Lingkungan Kultural mencakup hasil budaya dan teknologi yang dapat dijadikan sumber belajar dan yang dapat menjadi faktor pendukung pengajar.
Suatu lingkungan pendidikan/pengajaran memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut :
1.      Fungsi psikologis : Stimulus bersumber atau berasal dari lingkungan yang merupakan rangsangan terhadap individu sehingga terjadi respon, yang menunjukan tingkah laku tertentu.
2.      Fungsi pedagogis : Lingkungan memberikan pengaruh-pengaruh yang bersifat mendidik, khususnya lingkungan yang sengaja disiapkan sebagai suatu lembaga pendidikan.
3.      Fungsi Intruksional : Program Intruksional merupakan suatu lingkungan pengajaran atau pembelajaran yang direncanakan secara khusus.
B.     Pengajaran Berpusat pada Masyarakat
Pengajaran yang berpusat pada masyarakat memiliki karakteristik, sebagai berikut :
a.       Pengajaran berorientasi pada masyarakat.
b.      Pengajaran bertujuan untuk memperbaiki kehidupan masyarakat.
c.       Kurikulum yang menjdi landasan pengajaran terdiri dari proses-proses dan masalah-masalah nasional.
d.      Kegiatan belajar memadukan antara kegiatan serba langsung di msyarakat dengan  kegiatan belajar yang bersumber dari buku teks.
e.       Disiplin kelas berdasarkan tanggung jawab bersama bukan berdasarkan paksaan atau kebebasan mutlak.dll
1.      Prosedur Belajar
Prosedur belajar terdiri dari empat tingkatan, dari konkret menuju ke abstrak, dan dari abstrak menuju ke konkret.
Pengajaran yang berpusat pada masyarakat terutama dititikberatkan pada tingkat belajar langsung melalui masyarakat yang konkret.
2.      Beberapa Kebaikan
Pengajaran yang berorientasi atau berpusat pada masyarakat memiliki beberapa kebaikan sebagai berikut :
a)      Pengajaran bersifat realistis.
b)      Pengajaran ini menunbuhkan kerja sama dan integrasi antara sekolah dan masyarakat.
c)      Model pengajaran inimemberi kesempatan luas bagi siswa untuk melakukan belajar secara aktif.
d)     Prosedur pengajaran memberdayakan semua metode dan teknik pembelajaran secara sistematis dan bervariasi.
e)      Model pengajaran ini dilandasi oleh konsep pendidikan Education is here and now.
3.      Sumber-sumber Masyarakat
Model pengajaran berpusat pada masyarakat memberdayakan secara optimalsemua sumber masyarakat untuk kepentingan penbelajaran siswa. Masyarakat secara keseluruhan memiliki berbagai dimensi eperti, keluarga, pendidikan, teknologi, ekonomi, politik, rekreasi, budaya, sosial, dan dimensi kehidupan lainnya.
Kesimpulan

Guru sewajarnya memperhatikan cara belajar yang dilakukan oleh individu di samping memperhatikan bahan belajar dan kegiatan – kegiatan belajar. Untuk mencapai tingkat pertumbuhan dan perkembangan yang diharapkan pada diri siswa maka guru harus memperhatikan keadaan individu seperti : minat, kemampuan, dan latar belakangnya. Disisi lain guru merancang kegiatan-kegiatan belajar dan bahan pelajaran yang serasi dengan keadaan tadi. Jangan sampai kegiatan dan bahan – bahan belajar justru menimbulkan rasa takut atau mematikan minat para siswa aecara perorangan.
Dan belajar pada hakikatnya adalah suatu interaksi antar individu dan lingkungan. Lingkungan menyediakan rangsangan terhadap individu dan sebaliknya individu memberikan respons terhadap lingkungan. Dalam proses interaksi itu dapat terjadi perubahan pada diri individu berupa perubahan tingkah laku dan individu menyebabkan terjadinya perubahan pada lingkungan, baik yang positif atau bersifat negative. Hal ini menunjukan, bahwa fungsi lingkungan merupakan faktor yang penting dalam proses belajar mengajar.

No comments:

Post a Comment