Agama di Indonesia
“Agama di negara Indonesia ”
adalah sebuah pencarian yang belum selesai dan, mungkin, tak akan pernah
selesai. Secara formal, menilik dokumen-dokumen terpenting yang menjadi dasar
pembentukan negara Indonesia
, agama memainkan peran yang amat penting. Pancasila yang menjadi landasan
konseptual kenegaraan Indonesia
dimulai dengan sila pertama “Ketuhanan yang Maha Esa”, yang dipahami sebagai
“menjiwai sila-sila lainnya”. Dalam Undang-Undang Dasarnya pun, satu pasal
berbicara khusus tentang agama. Fakta penting lain adalah adanya kemajemukan
agama.
Beranjak dari fakta-fakta yang tak
bisa ditolak ini, bagaimanakah kita mesti membincangkan agama di Indonesia? Apa
konsekuensi-konsekuensinya? Dan bagaimana kita menyikapinya? Inilah yang terus
terbuka untuk dinegosiasikan, dan mungkin hingga tingkat tertentu tak akan
pernah selesai. Hampir enam dasawarsa Indonesia merdeka, beberapa pemerintahan
naik dan turun, Orde lama berganti Orde Baru, berganti lagi Orde Reformasi,
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu telah membawa kita pada titik krusial
Indonesia hari ini. Beberapa tonggak penting kesepakatan yang terlembaga maupun
tidak telah berhasil dibuat. Tantangan bagi kita saat ini adalah bagaimana
mengupayakan jawaban baru sebagai kelanjutan dari dan mungkin mengoreksi jawaban
yang sudah pernah diberikan sebelumnya dengan sebaik-sebaiknya.
Definisi Agama
Agama menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia adalah sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan,
atau juga disebut dengan nama Dewa atau nama lainnya
dengan ajaran kebhaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan
kepercayaan tersebut.
Kata "agama" berasal dari
bahasa Sansekerta āgama yang berarti
"tradisi". Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi
yang berasal dari bahasa Latin religio
dan berakar pada kata kerja re-ligare
yang berarti "mengikat kembali". Maksudnya dengan berreligi,
seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan.
Definisi tentang agama dipilih yang
sederhana dan meliputi. Artinya definisi ini diharapkan tidak terlalu sempit
atau terlalu longgar tetapi dapat dikenakan kepada agama-agama yang selama ini
dikenal melalui penyebutan nama-nama agama itu. Untuk itu terhadap apa yang
dikenal sebagai agama-agama itu perlu dicari titik persamaannya dan titik
perbedaannya.
Manusia memiliki kemampuan terbatas,
kesadaran dan pengakuan akan keterbatasannnya menjadikan keyakinan bahwa ada
sesuatu yang luar biasa diluar dirinya. Sesuatu yang
luar biasa itu tentu berasal dari sumber yang luar biasa juga. Dan sumber yang luar biasa
itu ada bermacam-macam sesuai dengan bahasa manusianya sendiri. Misal Tuhan, Dewa, God, Syang-ti, Kami-Sama dan lain-lain atau
hanya menyebut sifat-Nya saja seperti Yang Maha Kuasa, Ingkang Murbeng Dumadi,
De Weldadige dll.
Keyakinan ini membawa manusia untuk
mencari kedekatan diri kepada Tuhan dengan cara menghambakan diri ,
yaitu :
ü menerima
segala kepastian yang menimpa diri dan sekitarnya dan yakin berasal dari Tuhan
ü menaati
segenap ketetapan, aturan, hukum dll yang diyakini berasal dari Tuhan
Dengan demikian diperoleh keterangan
yang jelas, bahwa agama itu penghambaan manusia kepada Tuhannya. Dalam
pengertian agama terdapat 3 unsur, ialah manusia, penghambaan dan Tuhan. Maka suatu
paham atau ajaran yang mengandung ketiga unsur pokok pengertian tersebut dapat
disebut agama.
Cara Beragama
Berdasarkan cara beragamanya :
1. Tradisional, yaitu cara beragama berdasar tradisi. Cara ini mengikuti cara
beragamanya nenek moyang, leluhur atau orang-orang dari angkatan sebelumnya. Pada
umumnya kuat dalam beragama, sulit menerima hal-hal keagamaan yang baru atau
pembaharuan. Apalagi bertukar agama, bahkan tidak ada minat. Dengan demikian
kurang dalam meningkatkan ilmu amal keagamaanya.
2. Formal,
yaitu cara beragama berdasarkan formalitas yang berlaku di lingkungannya atau
masyarakatnya. Cara ini biasanya mengikuti cara beragamanya orang yang
berkedudukan tinggi atau punya pengaruh. Pada umumnya tidak kuat dalam
beragama. Mudah mengubah cara beragamanya jika berpindah lingkungan atau
masyarakat yang berbeda dengan cara beragamnya. Mudah bertukar agama jika
memasuki lingkungan atau masyarakat yang lain agamanya. Mereka ada minat
meningkatkan ilmu dan amal keagamaannya akan tetapi hanya mengenai hal-hal yang
mudah dan nampak dalam lingkungan masyarakatnya.
3. Rasional,
yaitu cara beragama berdasarkan penggunaan rasio sebisanya. Untuk itu mereka
selalu berusaha memahami dan menghayati ajaran agamanya dengan pengetahuan,
ilmu dan pengamalannya. Mereka bisa berasal dari orang yang beragama secara
tradisional atau formal, bahkan orang tidak beragama sekalipun.
4. Metode
Pendahulu,
yaitu cara beragama berdasarkan penggunaan akal dan hati (perasaan) dibawah
wahyu. Untuk itu mereka selalu berusaha memahami dan menghayati ajaran agamanya
dengan ilmu, pengamalan dan penyebaran (dakwah). Mereka selalu mencari ilmu
dulu kepada orang yang dianggap ahlinya dalam ilmu agama yang memegang teguh
ajaran asli yang dibawa oleh utusan dari Sesembahannya semisal Nabi atau Rasul
sebelum mereka mengamalkan, mendakwahkan dan bersabar (berpegang teguh) dengan
itu semua.
Beberapa Agama di Indonesia
Enam agama besar yang paling banyak
dianut di Indonesia,
yaitu: agama Islam,
Kristen (Protestan)
dan Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.
Sebelumnya, pemerintah Indonesia
pernah melarang pemeluk Konghucu melaksanakan agamanya secara terbuka. Namun,
melalui Keppress No. 6/2000, Presiden Abdurrahman Wahid mencabut larangan
tersebut.
Tetapi sampai kini masih banyak
penganut ajaran agama Konghucu yang mengalami diskriminasi dari pejabat-pejabat
pemerintah. Ada
juga penganut agama Yahudi,
Saintologi,
Raelianisme
dan lain-lainnya, meskipun jumlahnya termasuk sedikit.
Menurut Penetapan Presiden (Penpres)
No.1/PNPS/1965 junto Undang-undang No.5/1969 tentang Pencegahan Penyalahgunaan
dan Penodaan agama dalam penjelasannya pasal demi pasal dijelaskan bahwa
Agama-agama yang dianut oleh sebagian besar penduduk Indonesia adalah: Islam, Kristen,
Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Meskipun demikian bukan berarti
agama-agama dan kepercayaan lain tidak boleh tumbuh dan berkembang di Indonesia.
Bahkan pemerintah berkewajiban mendorong dan membantu perkembangan agama-agama
tersebut.
Sebenarnya tidak ada istilah agama
yang diakui dan tidak diakui atau agama resmi dan tidak resmi di Indonesia,
kesalahan persepsi ini terjadi karena adanya SK (Surat Keputusan) Menteri dalam
negeri pada tahun 1974 tentang pengisian kolom agama pada KTP yang hanya
menyatakan kelima agama tersebut. Tetapi SK (Surat Keputusan) tersebut telah
dianulir pada masa Presiden Abdurrahman Wahid karena dianggap bertentangan
dengan Pasal 29 Undang-undang Dasar 1945 tentang Kebebasan beragama dan Hak
Asasi Manusia.
Selain itu, pada masa pemerintahan Orde Baru
juga dikenal Kepercayaan Terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, yang ditujukan kepada sebagian orang yang percaya akan
keberadaan Tuhan, tetapi bukan pemeluk salah satu dari agama mayoritas.
Macam-macam
Agama yang diakui Indonesia
A.
Islam
Indonesia merupakan negara dengan
penduduk Muslim terbanyak di dunia,
dengan 85% dari jumlah penduduk adalah penganut ajaran Islam. Mayoritas Muslim dapat dijumpai
di wilayah barat Indonesia
seperti di Jawa dan Sumatera. Sedangkan di wilayah timur
Indonesia,
persentase penganutnya tidak sebesar di kawasan barat. Sekitar 98% Muslim di
Indonesia adalah penganut aliran Sunni.
Sisanya, sekitar dua juta pengikut adalah Syiah
(di atas satu persen), berada di Aceh.
Sejarah Islam di Indonesia
sangatlah kompleks dan mencerminkan keanekaragaman dan kesempurnaan tersebut
kedalam kultur. Pada abad ke-12, sebagian besar pedagang orang Islam
dari India tiba di pulau Sumatera,
Jawa dan Kalimantan. Hindu yang dominan
beserta kerajaan Buddha, seperti Majapahit
dan Sriwijaya, mengalami
kemunduran, dimana banyak pengikutnya berpindah agama ke Islam. Dalam jumlah
yang lebih kecil, banyak penganut Hindu yang berpindah ke Bali, sebagian Jawa dan Sumatera. Dalam
beberapa kasus, ajaran Islam di Indonesia dipraktikkan dalam bentuk yang
berbeda jika dibandingkan dengan Islam daerah Timur Tengah.
Islam adalah Agama yang
mengimani satu tuhan, Islam secara bahasa (secara lafaz) memiliki beberapa
makna. Islam terdiri dari huruf dasar (dalam bahasa Arab):
"Sin", "Lam", dan "Mim".
Beberapa kata dalam bahasa Arab yang memiliki huruf dasar yang sama dengan
"Islam", memiliki kaitan makna dengan Islam.
Islam secara bahasa adalah : Islamul wajh (menundukkan wajah), Al istislam (berserah diri), As salamah (suci bersih), As Salam (selamat dan sejahtera), As Silmu (perdamaian), dan Sullam (tangga, bertahap, atau taddaruj).
Islam secara bahasa adalah : Islamul wajh (menundukkan wajah), Al istislam (berserah diri), As salamah (suci bersih), As Salam (selamat dan sejahtera), As Silmu (perdamaian), dan Sullam (tangga, bertahap, atau taddaruj).
Secara istilah, Islam berarti wahyu Allah, diin para nabi dan rasul, pedoman
hidup manusia, hukum-hukum Allah yang ada di dalam Al Qur'an dan As Sunnah, dan
dia merupakan jalan yang lurus, untuk keselamatan dunia dan akhirat.
1.
Nama
kitab suci Agama Islam : Al-Qur'an.
2.
Nama
pembawa Ajarannya : Nabi Muhammad SAW
3.
Permulaan
: Kurang/lebih 1400 tahun lalu.
4.
Nama
tempat peribadatan : Masjid.
5.
Hari
besar keagamaan : Muharram, Asyura, Maulud Nabi, Isra' Mi'raj, Nuzulul Qur' an,
Idul Fitri, Idul Adha, dan Tahun Baru
Hijriah.
B.
Kristen
Protestan dan Katolik
Kristen adalah sebuah kepercayaan
yang berdasarkan pada ajaran, hidup, sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus
Kristus atau Isa Almasih. Agama kristen ini meyakini Yesus
Kristus adalah Tuhan dan Mesias, juru selamat bagi seluruh
umat manusia, yang menebus manusia dari dosa. Mereka beribadah di gereja dan Kitab
Suci mereka adalah Alkitab.
Murid-murid Yesus Kristus
pertama kali dipanggil Kristen di Antiokia.
Protestan adalah sebuah mazhab dalam agama Kristen. Mazhab atau denominasi ini muncul setelah protes Martin Luther pada tahun 1517 dengan 95 dalil nya.
Protestan adalah sebuah mazhab dalam agama Kristen. Mazhab atau denominasi ini muncul setelah protes Martin Luther pada tahun 1517 dengan 95 dalil nya.
Kata Protestan sendiri diaplikasikan
kepada umat Kristen yang menolak ajaran maupun otoritas Gereja Katolik.
Kristen
Protestan berkembang di Indonesia
selama masa kolonial Belanda
(VOC), pada sekitar abad ke-16. Kebijakan VOC yang mereformasi Katolik dengan
sukses berhasil meningkatkan jumlah penganut paham Protestan di Indonesia.
Agama
ini berkembang dengan sangat pesat di abad ke-20, yang ditandai oleh kedatangan
para misionaris dari Eopa ke beberapa wilayah di Indonesia, seperti di wilayah barat
Papua dan lebih sedikit di kepulauan
Sunda. Pada 1965, ketika terjadi
perebutan kekuasaan, orang-orang tidak beragama dianggap sebagai orang-orang
yang tidak ber-Tuhan, dan karenanya tidak mendapatkan hak-haknya yang penuh
sebagai warganegara. Sebagai hasilnya, gereja Protestan mengalami suatu
pertumbuhan anggota.
Kata Katolik sebenarnya bermakna
"universal" atau "keseluruhan" atau "umum"
(dari ajektiva Bahasa Yunani (katholikos) yang menggambarkan sifat
gereja yang didirikan oleh Yesus Kristus.
Agama
Katolik untuk pertama kalinya masuk ke Indonesia pada bagian pertama abad
ketujuh di Sumatera Utara. Fakta ini ditegaskan kembali oleh (Alm) Prof. Dr.
Sucipto Wirjosuprapto. Untuk mengerti fakta ini perlulah penelitian dan
rentetan berita dan kesaksian yang tersebar dalam jangka waktu dan tempat yang
lebih luas. Berita tersebut dapat dibaca dalam sejarah kuno karangan seorang
ahli sejarah Shaykh Abu Salih al-Armini yang menulis buku "Daftar
berita-berita tentang Gereja-gereja dan pertapaan dari provinsi Mesir dan
tanah-tanah di luarnya". yang memuat berita tentang 707 gereja dan 181
pertapaan Serani yang tersebar di Mesir, Nubia, Abbessinia, Afrika Barat, Spanyol, Arabia, India
dan Indonesia.
1. Nama kitab suci Kristen Protestan
dan Katolik : Injil.
2. Nama pembawa Ajaranya : Isa / Yesus
Kristus.
3. Permulaan : Kurang/lebih 2.000 tahun
lalu.
4. Nama tempat peribadatan : Gereja.
5. Hari besar keagamaan : Natal, Jumat Agung,
Paskah, Kenaikan Isa Almasih, dan Pantekosta.
C.
Hindu
Agama Hindu Adalah agama tertua di
dunia yang masih bertahan hingga kini, Hindu dalam Bahasa Sanskerta artinya : Sanatana
Dharma "Kebenaran Abadi", dan Vaidika-Dharma (Pengetahuan
Kebenaran). Hindu adalah sebuah agama yang berasal dari anak benua India. Agama
ini merupakan lanjutan dari agama Weda (Brahmanisme) yang merupakan
kepercayaan bangsa Indo-Iran (Arya). Agama ini diperkirakan muncul antara tahun
3102 SM sampai 1300 SM.
Kebudayaan dan agama Hindu
tiba di Indonesia
pada abad pertama Masehi, bersamaan waktunya dengan kedatangan agama Buddha, yang kemudian menghasilkan
sejumlah kerajaan Hindu-Buddha seperti Kutai,
Mataram dan Majapahit. Candi Prambanan adalah kuil Hindu yang
dibangun semasa kerajaan Majapahit, semasa dinasti Sanjaya. Kerajaan ini hidup
hingga abad ke 16 M, ketika kerajaan Islam mulai berkembang. Periode ini,
dikenal sebagai periode Hindu-Indonesia, bertahan selama 16 abad penuh.
Hindu di Indonesia berbeda
dengan Hindu lainnya di dunia.Sebagai contoh, Hindu di Indonesia, secara formal
ditunjuk sebagai agama Hindu
Dharma, tidak pernah menerapkan sistem kasta.
Contoh lain adalah, bahwa Epos keagamaan Hindu Mahabharata (Pertempuran Besar
Keturunan Bharata) dan Ramayana
(Perjalanan Rama), menjadi tradisi penting para pengikut Hindu di Indonesia,
yang dinyatakan dalam bentuk wayang
dan pertunjukan tari. Aliran Hindu juga telah terbentuk dengan cara yang
berbeda di daerah pulau Jawa, yang
jadilah lebih dipengaruhi oleh versi Islam mereka sendiri, yang dikenal sebagai
Islam Abangan atau Islam
Kejawen.
1. Nama kitab suci Hindu : Weda
2. Nama pembawa Ajaran: -
3. Permulaan : Masaprasejarah.
4. Nama tempat peribadatan : Pura.
5. Hari besar keagamaan : Nyepi,
Saraswati, Pagerwesi, Galungan, dan Kuningan.
D. Buddha
Buddha merupakan agama tertua kedua di
Indonesia, tiba pada sekitar
abad keenam masehi. Sejarah Buddha di Indonesia berhubungan erat dengan sejarah
Hindu, sejumlah kerajaan Buddha telah dibangun sekitar periode yang sama.
Seperti kerajaan Sailendra, Sriwijaya dan Mataram. Kedatangan agama Buddha
telah dimulai dengan aktivitas perdagangan yang mulai pada awal abad pertama
melalui Jalur Sutra antara India dan Indonesia. Sejumlah warisan dapat
ditemukan di Indonesia,
mencakup candi Borobudur di Magelang dan patung atau prasasti
dari sejarah Kerajaan Buddha yang lebih awal.
Mengikuti kejatuhan
Soekarno pada pertengahan tahun 1960-an, dalam Pancasila ditekankan lagi pengakuan
akan satu Tuhan (monoteisme). Sebagai hasilnya, pendiri Perbuddhi
(Persatuan Buddha Indonesia),
Bhikku Ashin Jinarakkhita, mengusulkan bahwa ada satu dewata tertinggi, Sang Hyang
Adi Buddha. Hal ini didukung dengan sejarah di belakang versi Buddha Indonesia di masa lampau menurut teks Jawa kuno dan bentuk candi Borobudur.
Buddha dalam Bahasa Sansekerta
adalah : Mereka yang Sadar, Yang mencapai pencerahan sejati. dari perkataan
Sansekerta: "Budh", untuk mengetahui, Buddha
merupakan gelar kepada individu yang menyadari potensi penuh untuk memajukan
diri dan yang berkembang kesadarannya.
Dalam penggunaan
kontemporer, sering digunakan untuk merujuk Siddharta Gautama, guru agama dan
pendiri Agama Buddha dianggap "Buddha bagi waktu ini". Dalam
penggunaan lain, ia merupakan tarikan dan contoh bagi manusia yang telah sadar.
Penganut Buddha tidak
menganggap Siddharta Gautama sebagai sang hyang Buddha pertama atau
terakhir. Secara teknis, Buddha, seseorang yang menemukan Dharma atau Dhamma
(yang bermaksud: Kebenaran; perkara yang sebenarnya, akal budi, kesulitan
keadaan manusia, dan jalan benar kepada kebebasan melalui Kesadaran, datang
selepas karma yang bagus (tujuan) dikekalkan seimbang dan semua tindakan buruk
tidak mahir ditinggalkan).
1. Nama kitab suci Buddha : Tri Pitaka.
2.
Nama pembawa Ajarannya : Sidharta
Gautama.
3. Permulaan : Kurang/lebih 2.500 tahun
lalu.
4. Nama tempat peribadatan : Vihara.
5. Hari besar keagamaan : Waisak dan
Katina.
E.
Kong
Hu Cu
Agama
Konghucu berasal dari Cina daratan dan yang dibawa oleh para
pedagang Tionghoa dan imigran. Diperkirakan pada abad ketiga Masehi, orang
Tionghoa tiba di kepulauan Nusantara.
Berbeda dengan agama yang lain, Konghucu lebih menitikberatkan pada kepercayaan
dan praktik yang individual, lepas daripada kode etik melakukannya, bukannya
suatu agama masyarakat yang terorganisir dengan baik, atau jalan hidup atau
pergerakan sosial. Di era 1900-an, pemeluk Konghucu membentuk suatu organisasi,
disebut Tiong Hoa Hwee Koan (THHK) di Batavia (sekarang Jakarta).
Kong Hu Cu atau Konfusius, adalah
seorang guru atau orang bijak yang terkenal dan juga filsuf sosial Tiongkok,
terkadang sering hanya disebut Kongcu (Hanzi, hanyu pinyin:
Kongfuzi?Kongzi) (551 SM - 479 SM).
Filsafahnya mementingkan moralitas
pribadi dan pemerintahan, dan menjadi populer karena asasnya yang kuat pada
sifat-sifat tradisonal Tionghoa. Oleh para pemeluk agama Kong Hu Cu, ia diakui
sebagai nabi.
1. Nama Kitab suci Kong Hu Cu : -
2. Nama Pembawa Ajarannya : Kong Hu Cu
3. Permulaan : -
4. Nama Tempat Ibadahnya :
Klenteng/Vihara
5. Hari besar Keagamaannya : Sembayang
kepada arwah leluhur, Tahun Baru Imlek, Ca Go Mek, Twan Yang, Twan Yang, Hari
Tangcik / Sembayang Ronde dll
Agama dan kepercayaan lainnya
Beberapa agama dan
kepercayaan yang ada di Indonesia:
a. Yahudi
Terdapat komunitas kecil Yahudi yang tidak diakui di Jakarta dan Surabaya. Pendirian Yahudi awal di
kepulauan ini berasal dari Yahudi Belanda yang datang untuk berdagang rempah.
Pada tahun 1850-an, sekitar 20
keluarga Yahudi dari Belanda dan Jerman tinggal di Jakarta (waktu itu disebut Batavia). Beberapa
tinggal di Semarang dan Surabaya. Beberapa Yahudi Baghdadi juga tinggal
di pulau ini. Pada tahun 1945,
terdapat sekitar 2.000 Yahudi Belanda di Indonesia.
Pada tahun 1957, dilaporkan masih ada sekitar 450
orang Yahudi, terutama Ashkenazim
di Jakarta dan Sephardim di
Surabaya. Komunitas ini berkurang menjadi 50 pada tahun 1963. Pada tahun 1997,
hanya terdapat 20 orang Yahudi, beberapa berada di Jakarta dan sedikit keluarga Baghdadi di
Surabaya.
Yahudi
di Surabaya memiliki sinagoga,
satu-satunya sinagoga di Indonesia. Mereka
memiliki sedikit hubungan dengan Yahudi di luar Indonesia. Tidak ada pelayanan
yang diberikan pada sinagoga.
b. Baha'i
Di Indonesia hadir
sejumlah pemeluk agama Baha'i.
Berapa jumlah mereka sebenarnya tidak diketahui dengan pasti karena seringkali
mereka mengalami tekanan dan penolakan dari masyarakat sekitarnya. Salah satu
penganut agama Baha'i yang
diketahui secara terbatas adalah belasan penganut di sebuah wilayah di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
c. Kristen Ortodoks
Meskipun Kristen Ortodoks
sudah hadir di Indonesia
melalui kaum Non-Kalsedon di Sumatera pada abad ke-7, baru pada abad ke-20
Gereja ini hadir dengan resmi. Ada
dua kelompok Ortodoks di Indonesia, yaitu Gereja Ortodoks Yunani,[38]
dan Gereja Ortodoks
Siria yang berkiblat ke Antiokhia.
d. Animisme
Kepercayaan terhadap benda
mati (animisme) di Indonesia sama
dengan penyembah benda mati di dunia lainnya, yang mana, suatu kepercayaan
terhadap objek tertentu, seperti pohon, batu atau orang-orang. Kepercayaan ini
telah ada dalam sejarah Indonesia
yang paling awal, di sekitar pada abad pertama, tepat sebelum Hindu tiba Indonesia.
Lagipula, dua ribu tahun
kemudian, dengan keberadaan Islam, Kristen, Hindu, Buddha, Konghucu dan agama
lainnya, penyembah benda mati masih tersisa di beberapa wilayah di Indonesia.
Bagaimanapun, kepercayaan ini tidak diterima sebagai agama resmi di Indonesia,
sebagaimana dinyatakan didalam Pancasila
bahwa kepercayaan itu pada Ketuhanan Yang Maha Esa atau monoteisme. Penyembah benda mati, pada
sisi lain tidak percaya akan dewa tertentu.
www.google.com
No comments:
Post a Comment