Friday, December 16, 2011

Metodologi Penelitian


DEFINISI PENELITIAN
Penelitian adalah suatu penyelidikan atau suatu usaha pengujian yang dilakukan secara teliti, dan kritis dalam mencari fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan menggunakan langkah-langkah tertentu. Penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta (David H. Penny, 2009).
Penelitian adalah penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati serta sistematis (J. Suprapto MA, 2009).
Penelitian dapat didefinisikan sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan (Sutrisno Hadi MA, 2009).
Penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu melalui penyelidikan atau usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh pemecahannya (Mohammad Ali).
Kesimpulan Penelitian adalah suatu cara untuk menemukan dan memperoleh kebenaran atau fakta-fakta  dengan mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu sendiri.
A.    Ciri - ciri penelitian :
1.      Memiliki masalah, terumus jelas dan terperinci.
2.      Memiliki hipotesis, terumus jelas dan terperinci.
3.      Terencana, bertujuan dan bermetode.
4.      Empiris, berdasarkan observasi fenomena.
5.      Berlogika, berdasarkan analisis teoritis.
6.      Berakurasi dan valid, menggunakan instrumen yang tepat dan reliabel.
7.      Memiliki sumber data, primer dan sekunder.
8.      Non-etikal, bersifat objektif.
9.      Siklikal, sistematis.
10.  Berproduk: abstrak (berupa: prinsip, generalisasi, dan teoritik) atau konkret (berupa: model atau alat)


B.     Karakteristik penelitian :
1.      Berfungsi menjawab permasalahan tertentu.
2.      Dilakukan secara sistematis dengan menggunakan metode tertentu.
3.      Melibatkan kegiatan pengumpulan, pengolahan dan penyimpulan data (fakta dan opini).
C.     Langkah-langkah penelitian :
1.      Identifikasi, pemilihan, dan perumusan masalah.
2.      Penelaahan kepustakaan.
3.      Penyusunan hipotesis.
4.      Identifikasi, klasifikasi, dan pemberian definisi operasional variable-variabel.
5.      Pemilihan atau pengembangan alat pengambil data.
6.      Penyusunan rancangan penelitian.
7.      Penentuan sample.
8.      Pengumpulan data.
9.      Pengolahan dan analisis data.
10.  Interpretasi hasil analisis.
11.  Penyusun laporan/publikasi penelitian.













A.    INSTRUMEN
Instrumen yaitu Alat Pengukur, maksudnya adalah penggunaan aturan untuk menetapkan bilangan pada objek atau peristiwa. Dalam Penelitian, Instrumen digunakan untuk mengukur nilai Variabel yang diteliti. Dengan demikian jumlah instrumen yang akan digunakan untuk penelitian akan tergantung pada jumlah variabel yang diteliti.
Bila variabel penelitiannya lima maka jumlah instrumen yang digunakan untuk penelitian juga lima. Instrumen-instrumen penelitian sudah ada yang dibakukan, tetapi masihada yang harus dibuat peneliti sendiri. Karena instrumen penelitian akan digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan  menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka setiap instrumen harus mempunyai skala.
B.     Jenis-Jenis Instrumen ada
1.      Wawancara
Wawancara adalah metode pengumpulan data yang sudah mapan, karena beberapa sifatnya yang unik, masih banyak dipakai. Salah satu aspek wawancara yang terpenting ialah sifatnya yang luwes atau hubungsan baik dengan orang yang diwawancarai dapat memberikan suasana kerjasama, sehingga memungkinkan diperolehnya informasi yang benar. Pewawancara dapat mempertimbangkan macam orang yang diwawancarai serta situasi ketika wawancara itu dilakukan. Pewawancara dapat menguraikan pertanyaan dan menjelaskan maksud pertanyaan itu sekitarnya pertanyaan tersebut kurang jelas bagi subyek. Kelebihan-kelebihan ini tidak dapat dalam taknik pengumpulan data yang lain, seperti Kuescener dan tes.
Ada dua jenis wawancara yaitu :
a.       Wawancara berstruktur.
Dalam wawancara berstuktur, pertanyaan dan alternatif jawaban yang diberikan kepada subyek telah ditetapkan terlebih dahulu oleh pewawancara. Hal ini dilakukan kepada semua responden. Keuntungan pendekatan ini adalah bahwa pendekatan inni telah dibakukan. Oleh karena itu, jawabannya dapat dengan mudah dikelompokan ddan dianalisis. Kelemahannya, pendekatan ini kaku dan bisa tampak terlalu formal. Pembaatasan-pembatasan yang dilakukan dalam teknik wawancara ini dapat meningkatakan reliabilitas wawancara tersebut, tetapi dapat menurunkan kemampuannya mendalami persoalan yaang diselidiki.


b.      Wawncara tak berstruktur.
Wawancara ini lebih bersifat informal. Pertanyaan-pertanyaan tentang pandangan, sikap, keyakinan subyek, atau tentang keterangan lainnya dapat diajukan secara bebas kepada subyek. Wawancara seperti ini bersifat luwes dan biasanya direncanakan agar sesuai dengan subyek dan susunan pada waktu wawancara dilakukan. Subyek diberikan kebebasan menguraikan jawabannya serta mengungkapkan pandangan-pandangannya sesuka hatinya. Pertanyaan-pertanyaan tersebut bisa mennyimpang dari rencana semula dan memusat pada hal-hal yang dianggap penting.
2.      Kuescener.
Kuescener merupakan alat mengukur sikap, prilaku keyakinan, pandangan hidup atau atribut dari responden.
Keuntungan Kuescener yaitu :
a.       Tidak memerlukan hadirnya peneliti.
b.      Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden.
c.       Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing, dan menurut waktu senggang responden.
d.      Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur dan tidak malu-malu menjawab
e.       Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat dibuat pertanyaan yang benar-benar sama.
Kelemahan Kuesccener yaitu :
1)      Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan yang terlewati tidak dijawab, padahal sukar diulang untuk diberikan kembali kepadanya.
2)      Sering sukar dicari validitasnya.
3)      Walau dibuat anonim, kadang-kadang responden dengan sengaja memberikan jawaban yang tidak betul atau tidak jujur.
4)      Sering tidak kembali, terutama jika dikirim lewat pos.
5)      Waktu pengembaliannya tidak bersama-sama, bahkan kadang-kadang ada yang terlalu lama sehingga terlambat.
Menyusun Kuescener merupakan pekerjaan yang sulit dan memakan banyak waktu. Berikut ini adalah saran-saran guna menyusun butir-butir kuescener tertulis :
(a)    Susunlah kuescener tersebut sedemikian rupa sehingga mencerminkan mutu yang baik.
(b)   Usahakan Kuescener itu sesingkat mungkin, sehingga tidak banyak menyita waktu responden.
(c)    Susunlah kalimat pertanyaan dalam Kuescener itu sedemikian rupa sehingga dapat dipahami oleh setiap responden.
(d)   Susunlah pertanyaan-pertanyaan dalam Kuescener itu sehingga dapat menghasilkan jawaban yang tidak bermakna ganda.
(e)    Susunlah pertanyaan dalam Kuescener itu sehingga dapat terhindar dari bias atau prasangka yang mungkin mempengaruhi jawaban responden.
(f)    Pertanyaan-pertanyaan dalam Kuescener hendaknya tidak menyesatkan karena adanya asumsi-asumsi yang tidak dinyatakan.
(g)   Alternatif jawaban terhadap berbagai pertanyaan dalam Kuescener hendaknya lengkap.
(h)   Hindari pertanyaan-pertanyaan yang dapat menimbulkan rasa jengah, curiga, atau permusuhan dipihak responden.
(i)     Aturlah pertanyaan-pertanyaan itu menurut urutan psikologis yang benar.
(j)     Susunlah pertanyaan-pertanyaan itu sedemikian rupa sehingga jawaban-jawabannya dapat langsung ditabulasi dan ditafsirkan.
(k)   Sebuah surat pengantar bersampul tertutup, ditujukan kepada responden dengan menyebutkan nama dan gelarnya lengkap, harus disertakan bersama kuescener.
(l)     Suatu tindak lanjut yang terencana perlu dipersiapkan apabila peneliti ingin mencapai persentase pengembalian Kuescener.
3.      Tes.
Tes ialah seperangkat rangsangan yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka.
Dua persyaratan pokok bagi tes adalah validitaas dan reliabilitas. Persyaratan pokok yang lain bagi tes adalah obyektivitas, yang ditunjukan oleh tingkat maksimum kesepakatan diantara para pemberi skor.
4.      Observasi (Pengamatan).
Observasi adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki.
Menurut Yehoda ciri-ciri Observasi yaitu sebagai berikut :
a.       Mengabdi kepada tujuan penelitian.
b.      Direncanakan secara sistematik.
c.       Dicatat dan dihubungkan dengan proposisi-proposisi yang umum.
d.      Dapat dicek dan dikontrol validitas, reliabilitas dan ketelitiannya.
Good Akta mengemukakan ciri-ciri Observasi dalam penelitian sebagai berikut :
1)      Mempunyai arah yang khusus.
2)      Sistematik.
3)      Bersifat kuantitatif.
4)      Diikuti pencatatan segera.
5)      Menuntut keahlian.
6)      Hasilnya dapat dicek dan dibuktikan.
C.     SKALA PENGUKURAN.
Skala pengukuran merupakan cara mengukur suatu variabel. Ada empat jenis skala pengukuran yaitu :
1.      Skala Nominal.
Skala nominal adalah ukuran yang paling sederhana, di mana angka yang diberikan kepada obyek mempunyai arti sebagai lebel saja, dan tidak menunjukan tingkatan apa-apa. Istilah pengukuran skala nomminal umumnya digunakan untuk data atau obyek yang hanya dapat diklasifikasikan pada beberapa kategori. Setiap kategori dalam klasifikasi data tidak boleh saling tumpang tindih atau setiap peristiwa bersifat saling lepas, suatu peristiwa tidak mempengaruhi peristiwa lainnya.
2.      Skala Ordinal.
Skala ordinal adalah angka yang diberikan di mana angka-angka tersebut mengandung pengertian tingkatan. Ukuran ordinal digunakan untuk mengurutkan obyek atau data yang terendah sampai tertinggi atau sebaliknya. Skala ordinal hanyalah memberikan nilai urutan atau ranking dan tidak menggambarkan nilai absolut.
3.      Skala Interval
Skala interval adalah skala pemberian angka pada klasifikasi atau kategori dari obyek yang mempunyai sifat ukuran ordinal, dan ditambah satu sifat lain yaitu jarak atau interval yang sama dan merupakan ciri dari obyek yang diukur.

4.      Skala Rasio.
Skala rasio adalah skala yang mencakup semua akala yaitu nominal, ordinal, dan interval di samping memberikan keterangan tentang nilai absolut dari obyek yang diukur. Angka pada skala rasio menunjukan nilai sebenarnya dari obyek yang diukur. Perbedaan antara skala interval dan rasio adalah data skala rasio memiliki titik nol yang mempunyai arti, dan rasio antara keduanya juga mempunyai arti.














Latihan Soal.
1.      Penggunaan aturan untuk menetapkan bilangan pada objek atau peristiwa disebut....
a.       Instrumen.
b.      Skala.
c.       Rasio.
Jawaban : a. Instrumen.
2.      Di bawah jenis-jenis instrumen, kecuali....
a.       Kuescener.
b.      Interval.
c.       Observasi.
Jawaban : b. Interval.
3.      Metode pengumpulan data yang sudah mapan, karena beberapa sifatnya yang unik, masih banyak dipakai disebut....
a.       Wawancara.
b.      Kuescener.
c.       Observasi.
Jawaban : a. Wawancara.
4.      Di bawah ini jenis wawancara, kecuali....
a.       Wawancara berstruktur.
b.      Wawancara tak berstruktur.
c.       Wawancara rasional.
Jawaban : c. Wawancara rasional.
5.      Di bawah ini yang termasuk keuntungan kuescener adalah....
a.       Tidak memerlukan hadirnya peneliti.
b.      Sering sukar dicari validitasnya.
c.       Sering tidak kembali jika dikirim lewat pos.
Jawaban : a. Tidak memerlukan hadirnya peneliti.
6.      Seperangkat rangsangan yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka, disebut....
a.       Tes.
b.      Observasi.
c.       Kuescener.
Jawaban : a. Tes
7.      Di bawah ini kelemahan kuescener, kecuali....
a.       Walau dibuat anonim, kadang-kadang responden dengan sengaja memberikan jawaban yang tidak betul atau tidak jujur.
b.      Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden.
c.       Waktu pengembaliannya tidak bersama-sama, bahkan kadang-kadang ada yang terlalu lama sehingga terlambat.
Jawaban : b. Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden.
8.      Alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki disebut....
a.       Tes.
b.      Observasi.
c.       Kuescener.
Jawaban : b. Observasi
9.      Di bawah ini jenis skala yaitu, kecuali....
a.       Skala Nominal.
b.      Skala Rasio.
c.       Skala Kuescener.
Jawaban : c. Skala Kuescener
10.  Pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta disebut penelitian, menurut....
a.       David H. Penny.
b.      J. Suprapto MA.
c.       Sutrisno Hadi MA.
Jawaban : a. David H. Penny

11.  Pengertian penelitian menurut Sutrisno Hadi MA, adalah....
a.       Penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati serta sistematis.
b.      Sebagai usaha untuk menemukan, menembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.
c.       Pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.
Jawaban : b. Sebagai usaha untuk menemukan, menembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.
12.  Yang dimaksud dengan skala ordinal adalah....
a.       Angka yang diberikan di mana angka-angka tersebut mengandung pengertian tingkatan.
b.      Skala yang mencakup semua akala yaitu nominal, ordinal, dan interval di samping memberikan keterangan tentang nilai absolut dari obyek yang diukur.
c.       Ukuran yang paling sederhana, di mana angka yang diberikan kepada obyek mempunyai arti sebagai lebel saja, dan tidak menunjukan tingkatan apa-apa.
Jawaban : a. Angka yang diberikan di mana angka-angka tersebut mengandung pengertian tingkat.
13.  Skala pemberian angka pada klasifikasi atau kategori dari obyek yang mempunyai sifat ukuran ordinal, dan ditambah satu sifat lain yaitu jarak atau interval yang sama dan merupakan ciri dari obyek yang diukur disebut....
a.       Skala Nominal.
b.      Skala Ordinal.
c.       Skala Interval.
Jawaban : c. Skala Interval.
14.  Sebagai instrumen pengumpulan data haruslah, kecuali....
a.       Valid.
b.      Tidak Valid.
c.       Diperhitungkan indeks kesukaran.
Jawaban : b. Tidak Valid.
15.  Alat mengukur sikap, prilaku keyakinan, pandangan hidup atau atribut dari responden disebut....
a.       Kuescener.
b.      Observasi.
c.       Tes.
Jawaban : a. Kuescener.
DAFTAR PUSTAKA
Sugiono, Prof. DR, 2010, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung.
Arikunto, Suharsimi, Prof. Dr, 2010, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta.
Suharyadi, S. H, Purwanto, 2008, Statistika untuk Ekonomi dan Keungan Modern, Salemba Empat, Jakarta.
Rakhmat, M.SC, Jalaluddin, Drs. 2002. Metode Penelitian Komunikasi, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Prof. Dr. H. AbdulMadjid Latief, MM, M.Pd , Modul Kuliah Metodologi Penelitian, 2011

No comments:

Post a Comment