Tuesday, January 24, 2012

KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS


BAB II
KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS
A.    Deskripsi Teori
1.      Pengertian Minat
Minat adalah gejala psikis yang berkaitan dengan obyek atau aktivitas yang menstimulir perasaan senang pada individu. Minat yang menyangkut aktivitas-aktivitas yang dipilih seccara bebas oleh individu.[1]
Minat adalah sesuatu yang sangat penting bagi seseorang dalam melakukan kegiatan dengan baik serta mendorong orang untuk melakukan suatu kegiatan dan menyebabkan seseorang menaruh perhatian dan merelakan dirinya untuk terkait pada suatu kegiatan.[2]

Minat merupakan suatu sifat yang relatif menetap pada diri seseorang.[3]
Minat adalah Suatu raga lebih suka dan rasa keterkaitan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyeluruh.[4]
Minat adalah kecenderungan yang agak kurang menetap dalam diri subjek karena ia merasa tertarik pada hal atau bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu.[5]
Minat sangat erat hubungannya dengan kebbutuhan, misalnya seorang anak laki-laki yang sedang berkembang, yang membutuhkan pertumbuhan fisik akan menaruh minat terhadap aktifitas-aktifitas fisik seperti sepak bola, basket, dan aktifitas-aktifitas lainnya yang dapat mempercepat pertumbuhan fisiknya.
Berdasarkan berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa minat adalah kecenderungan seseorang untuk memilih dan melakukan aktivitas dibandingkan aktivitas yang lain karena ada perhatian, rasa senang dan pengalaman.
Guru perlu mengadakan pengukuran terhadap minat anak-anak. Antara lain adalah sebagai berikut :
a.       Untuk meningkatkan minat anak-anak.
b.      Memelihara minat yang baru timbul.
c.       Mencegah timbulnya minat terhadap hal-hal yang tidak baik.
d.      Sebagai persiapan untuk memberikan bimbingan kepada anak tentang lanjutan study atau pekerjaan yang cocok baginya.
Cara-cara memupuk minat yaitu :[6]
1).   Menciptakan aneka ragam kegiatan belajar.
2).   Membangkitkan keinginan berhasil.
3).   Memberikat sesuatu yang bermanfaat untuk kehidupan anak.
4).   Menyesuaikan materi pelajaran dengan tingkat kematangan.
5).   Memberikan bimbingan belajar dengan simpatik.
2.      Pengertian Membaca
Membaca adalah salah satu dari empat keterampilan berbahasa. Dalam kegiatan membaca, kegiatan lebih banyak dititikberatkan pada keterampilan membaca daripada teori-teori membaca itu sendiri.
Henry Guntur Taringan menyebutkan tiga komponen dalam keterampilan membaca, yaitu :[7]
1).    Pengenalan terhadap aksara-aksara serta tanda-tanda baca.
2).    Korelasi aksara beserta tanda-tanda baca dengan unsur-unsur linguistik yang formal.
3).    Hubungan lebih lanjut dari A dan B dengan makna.
Henry Guntur Taringan berpendapat bahwa : “ Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis”.[8]
Harimurti Kridalaksana mengatakan “ Membaca adalah menggali informasi dari teks, baik yang berupa tulisan maupun dari gambar atau diagram maupun dari kombinasi itu semua”.[9]
Soedarsono berpendapat bahwa “ Membaca adalah aktivitas yang kompleks dengan mengarahkan sejumlah besar tindakan yang terpisah-pisah, meliputi orang harus menggunakan pengertian dan khayalan, mengamati dan mengingat-ingat”.[10]
Membaca adalah kegiatan fisik dan mental yang dapat berkembang menjadi suatu kebiasaan.[11]
3.      Tujuan Membaca
Tujuan membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Makna, arti (meaning) erat sekali berhubungan dengan maksud tujuan, atau intensif kita dalam membaca.
Henry Guntur Taringan mengemukakan tujuan membaca adalah sebagai berikut :[12]
a.       Membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta, misalnya untuk mengetahui penemuan yang telah dilakukan oleh sang tokoh.
b.      Membaca untuk memperoleh ide-ide utama, misalnya untuk mengetahui mengapa hal itu merupakan topik yang baik dan menarik, masalah yang terdapat dalam cerita, apa-apa yang dipelajari atau dialami sang tokoh, dan merangkum hal-hal yang dilakukan oleh sang tokoh untuk mencapai tujuan.
c.       Membaca untuk mengetahui urutan atau susunan, organisasi cerita, seperti menemukan atau mengetahui apa yang terjadi pada setiap bagian cerita, apa yang terjadi mula-mula pertama, kedua, dan ketiga atau seterusnnya, setiap tahap dibuat untuk memecahkan suatu masalah, adegan-adegan dan kejadian buat dramatisir.
d.      Membaca untuk menyimpulkan, membaca inferensi, seperti menemukan serta mengetahui mengapa para tokoh merasakan seperti cara mereka itu, apa yang hendak diperlihatkan oleh sang tokoh berubah, kualitas-kualitas yang dimiliki para tokoh yang membuat mereka berhasil atau gagal.
e.       Membaca untuk mengelompokkan atau mengklasifikasikan misalnya untuk menemukan serta mengetahui apa-apa yang tidak biasa, tidak wajar mengenai seseorang tokoh, apa yang lucu dalam cerita atau apakah cerita itu benar atau tidak benar.
f.       Membaca menilai, membaca mengevaluasi seperti untuk menemukan apa sang tokoh berhasil atau hidup dengan ukuran-ukuran tertentu, apakah kita ingin berbuat seperti cara sang tokoh bekerja dalam cerita itu.
g.      Membaca untuk memperbandingkan atau mempertentangkan dilakukan untuk menemukan bagaimana caranya sang tookoh berubah, bagaimana hidupnya berbeda dari kehidupan yang kita kenal.
Nurhadi berpendapat bahwa tujuan membaca adalah sebagai berikut :[13]
1).    Memahami secara detail dan menyeluruh isi buku.
2).    Menangkap ide poko atau gagasan utama serta tepat.
3).    Mendapatkan informasi tentang sesuatu.
4).    Mengenali makna kata-kata.
5).    Ingin mengetahui peristiwa penting yang terjadi di masyarakat sekitar.
6).    Ingin memperoleh kenikmatan dari karya sastra.
7).    Ingin mengetahui peristiwa penting yang terjadi di seluruh dunia.
8).    Ingin mencari merk barang yang cocok untuk dibeli.
9).    Ingin menilai kebenaran gagasan pengarang.
10).                        Ingin memperoleh informasi tentang lowongan pekerjaan.
11).                        Ingin mendapatkan keterangan tentang pendapat seseorang (ahli) tentang definisi suatu istilah.
4.      Pengertian Perpustakaan
Perpustakaan adalah suatu ruangan, bagian dari gedung/bangunan, atau gedung itu sendiri, yang berisi buku-buku koleksi, yang disusun dan diatur demikian rupa, sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh pembaca.[14]
Perpustakaan merupakan unit kerja yang mengumpulkan, menyimpan, memelihara, dan mengolah pemanfaatan koleksi untuk para pemakainya.[15]
Perpustakaan merupakan sistem pengelolahan sumber informasi dengan ilmu perpustakaan oleh tenaga terdidik bagi para guru, siswa, maupun karyawan.[16]
Maksud dibentuknya perpustakaan antara lain :[17]
a.       Tempat mengumpulkan dalam arti aktif, maksudnya perpustakaan tersebut mempunyai kegiatan yang terus-menerus untuk menghimpun sebanyak mungkin sumber informasi untuk dikoleksi.
b.      Tempat mengolah atau memproses semua bahan pustaka, dengan metode atau sistem tertentu seperti registrasi, klasifikasi, katalogisasi, baik secara manual maupun menggunakan sarana teknologi informasi, pembuat perlengkapan lain agar semua koleksi mudah digunakan.
c.       Tempat menyimpan dan memelihara. Artinya ada kegiatan mengatur, menyusun, menata, memelihara, merawat, agar koleksi rapi, bersih, awet, utuh, lengkap, mudah diakses, tidak mudah rusak, hilang dan berkurang.
d.      Sebagai salah satu pusat informasi, sumber belajar, penelitian, dan rekreasi, preservasi serta kegiatan ilmiah lainnya, memberikan layanan kepada pemakai, seperti membaca, meminjam, meneliti, dengan cara cepat, tepat dan mudah.
e.       Membangun tempat informasi yang lengkap dan “up to date” bagi pengembangan pengetahuan (knowledge), keterampilan (Skill), dan perilaku/sikap (attitude).
f.       Merupakan agen perubahan dan agen kebudayaan dari masa lalu, sekarang dan masa ddepan.
5.      Fungsi Perpustakaan
Pada umumnya perpustakaan memiliki fungsi yaitu :
1).    Fungsi Penyimpanan, bertugas menyimpan koleksi (informasi) karena tidak mungkin semua koleksi dapat dijangkau oleh perpustakaan.
2).    Fungsi Informasi, perpustakaan berfungsi menyediakan berbagai informasi untuk masyarakat.
3).    Fungsi Pendidikan, perpustakaan menjadi tempat dan menyediakan sarana untuk belajar baik dilingkungan formal maupun non formal.
4).    Fungsi Rekreasi, masyarakat dapat menikmati rekreasi kultural dengan membaca dan mengakses berbagai sumber informasi liburan seperti : novel, cerita rakyat, puisi, dan sebagainya.
5).    Fungsi Kultural, perpustakaan berfungsi untuk mendidik dan mengembangkan apresiasi budaya masyarakat melalui berbagai aktifitas, seperti : pameran, pertunjukkan, bedah buku, mendongeng, seminar, dan sebagainya.
6.      Tujuan Perpustakaan
Keberadaan perpustakaan dimaksud untuk tujuan sebagai berikut :[18]
a).    Membantu proses belajar mengajar.
b).    Melakukan penelitian sederhana.
c).    Mengembangkan minat baca untuk menciptakan kondisi belajar mandiri, terutama setelah lepas dari pendidikan formal.
d).   Memperluas kesempatan belajar bagi peserta didik.
e).    Membiasakan siswa mencari informasi sendiri di perpustakaan secara manual maupun melalui komputer.
f).     Memperoleh bahan rekreasi yang sehat melalui bacaan ringan, seperti surat kabar, majalah populer, maupun buku fiksi.
g).    Mengembangkan minat siswa maupun guru dengan lebih memperdalam dibidang tertentu melalui bacaan.
7.      Pengertian Prestasi Belajar
Menurut Bloom Prestasi Belajar adalah proses belajar yang dialami siswa dan menghasilkan perubahan dalam bidang pengetahuan, pemahaman, penerapan, daya analisis, sintesis dan evaluasi.
Prestasi Belajar adalah hasil belajar yang optimal yang pernah dicapai seseorang.[19]
Prestasi belajar dapat diukur melalui tes yang sering dikenal dengan tes prestasi belajar.
Tes adalah merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan.
(1)   Pengertian Prestasi
Prestasi adalah hasil, yaitu hasil dari belajar seseorang di bidang tertentu yang berwujud penguasaan, penilaian tentang pengetahuan, nilai, dan sikap yang baik dan keterampilan.[20]
(2)   Pengertian Belajar
Belajar adalah proses perubahan dari belum mampu ke arah sudah mampu, terjadi selama jangka waktu tertentu.[21]
Belajar merupakan kegiatan mental yang tidak dapat disaksikan dari luar.[22]
Belajar pada manusia boleh dirumuskan sebagai berikut “ Suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan pemahaman, keterampilan dan nilai sikap.[23]
Pendapat H. H. Remmers, C. L. Morgan mengatakan bahwa belajar adalah memodifikasi tingkahlaku disesuaikan dengan proses pertumbuhannyasendiri melalui proses penyesuaian diri.[24]
Arthur I. Gates mengatakan bahwa belajar adalah memodifikasi tingkahlaku melalui proses latihan dan pengalaman.


(3)   Prinsip-Prinsip Belajar
(a)   Belajar pada hakikatnya menyangkut potensi manusiawi dan kelakuannya.
(b)   Belajar memerlukan proses serta kematangan diri para siswa.
(c)   Belajar akan lebih mantap dan efektif, bila didorong dengan motivasi dari dalam/dasar kebutuhan atau kesadaran.
(d)  Kemampuan belajar seseorang siswa harus diperhitungkan dalam rangka menentukan isi pelajaran.
(e)   Belajar dilakukan dengan tiga cara yaitu dengan diajar langsung, pengalaman langsung dan pengenalan atau peniru.
8.      Pengertian Siswa
Siswa adalah satu komponen dalam pengajaran, disamping faktor guru, tujuan, dan metode pengajaran. Sebagi salah satu kompponen maka dapat dikatakan bahwa siswa adalah komponen yang terpenting diantara kompponen lainnya. Pada dasarnya “ia”adalah unsur penetu dalam proses belajar mengajar.
9.      Pengertian Guru
Guru ialah semua orang yang berwewenang dan bertanggu jawabterhadap pendidikan siswa individu maupun klasikal, baik di sekolah maupun di luar sekolah.[25]
Guru merupakan suatu profesi yang artinya suatu jabatan atau pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru.[26]
Guru merupakan orang yang harus digugu dan ditiru, dalam arti orang yang memiliki kharisma atau wibawa hingga perlu untuk ditiru dan diteladani.[27]
Jadi, guru adalah orang dewasa yang secara sadar bertanggu jawab dalam mendidik, mengajar dan membimbing peserta didik. Orang yang disebut guru adalah orang yang memiliki kemampuan merancang program pembelajaran serta mampu menata dan mengelolah kelas agar peserta didik dapat belajar dan pada akhirnya dapat mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan akhir dan proses pendidik.
10.  Peran Guru
Peranan guru dalam proses belajar mengajar tidak hanya sebagai sumber informasi, tetapi juga sebagai psikomotor, motivator, pembimbing dimana kepada siswa diberikan kesempatan untuk mencari sendiri berbagai informasi, kemudian mengolahnya dalam kelompok belajar. Dengan kata lain peranan guru dalam proses dalam proses belajar mengajar yaitu :[28]
a.       Menstimulasi dan menantang siswa untuk berfikir kritis.
b.      Memberikan fleksibelitas atau kebebasan mengeluarkan pendapat, berinisiatif, dan bertindak.
c.       Memberikan dukungan moral kepada siswa.
d.      Menentukan diagnosis kesukaran siswa dan membantu mengawasinya.
e.       Menanamkan rasa percaya pada diri sendiri dan kesadaran harga diri siswa serta bersikap terbuka.
B.     Penelitian yang Relevan
Minat adalah gejala kejiwaan yang merupakan dorongan untuk tertarik atau tidak tertarik pada sesuatu atas dasar penilaian, perasaan dan alasan tertentu yang ada kaitannya dengan keinginan, kesukaran, cita-cita dan bakat berkenaan dengan suatu objek akan menimbulkan perhatian yang tinggi terhadap objek itu dan selanjutnya akan membentuk sikap positif. Seseorang yang menyukai suatu hal, biasanya akan termotivasi dan mau melakukan aktivitas tersebut, minat menempati tingkat yang paling dasar dari tingkatan afektif yang lain. Adapun urutan adalah minat, apresiasi, sikap, nilai dan yang tertinggi adalah kebiasaan. Untuk psikis yang terdapat dalam minat meliputi aspek kesadaran, kemauan, penyeleksian, persetujuan, pengambilan keputusan, penerimaan dan pemilihan.
Membaca merupakan serangkaian kegiatan pikiran yang dilakukan dengan penuh perhatian untuk memahami suatu informasi melalui indra penglihatan dalam bentuk simbosimbol yang rumit yang di susun sedemikian rupa sehingga mempunyai arti dan makna. Membaca adalah suatu kegiatan fisik dan mental. Melalui membaca dan pengetahuan yang berguna bagi kehidupan dapat diperoleh. Inilah motivasi pokok yang dapat mendorong tumbuh dan berkembangnya minat membaca.
Pada dasarnya membaca besar pengaruhnya terhadap hasil belajar. Hampir sebagian besar kegiatan belajar adalah membaca. Orang yang senang membaca tentunya terlebih dahulu orang tersebut harus mampu membaca, tetapi sebaliknya orang yang mampu membaca belum tentu senang membaca. Kalaau seseorang tidak berminat untuk mempelajari sesuatu tidak dapat diharapkan bahwa dia akan berhasil dengan baik mempelajari hal tersebut sebaliknya, kalau seseorang belajar dengan penuh minat, maka dapat diharapkan hasilnya akan lebih baik. Karena itu persoalan yang biasa timbul ialah bagaimana mengusahakan agar hal yang disajikan sebagi pengalaman belajar itu menarik minat membaca para pelajar, atau bagaimana caranya menetukan agar para pelajar itu belajar mengenai hal-hal yang memang menarik minat baca mereka. Disini perlu adanya pembinaan dan pengembangan minat baca bagi siswa secara terus menerus dan terprogram. Pembinaan dan pengembangan minat baca siswa tidak hanya harus berusaha semaksimal mungkin membina dan mengembangkan minat baca siswa, sehingga perpustakaan sekolah benar-benar dapat mengemban misinya sebagai pusat atau sumber belajar.
C.    Kerangka Berfikir
Minat adalah sesuatu yang sangat penting bagi seseorang dalam melakukan kegiatan dengan baik serta mendorong orang untuk melakukan suatu kegiatan dan menyebabkan seseorang menaruh perhatian dan merelakan dirinya untuk terkait pada suatu kegiatan.
Membaca adalah salah satu dari empat keterampilan berbahasa. Dalam kegiatan membaca, kegiatan lebih banyak dititikberatkan pada keterampilan membaca daripada teori-teori membaca itu sendiri.
Perpustakaan merupakan unit kerja yang mengumpulkan, menyimpan, memelihara, dan mengolah pemanfaatan koleksi untuk para pemakainya.
Prestasi Belajar adalah hasil belajar yang optimal yang pernah dicapai seseorang.
D.    Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir di atas, dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut :
1.      Buku-buku perpustakaan sangat membantu siswa-siswi dalam mencari informasi.
2.      Siswa-siswi di SMA Muhammadiyah 4 tertarik dengan buku-buku yang ada di perpustakaan tersebut.
3.      Ada beberapa siswa atau siswi memanfaatkan waktu luangnya untuk membaca di perpustakaan.
4.      Sering kali membaca itu bisa mempengaruhi prestasi belajar siswa, terlebih lagi sudah menanamkan minatnya untuk membaca.


[1] Drs. Wayan Nurkanca, Drs. P. P. N. Sumartana, Evaluasi Pendidikan, Surabaya : Usaha Nasional,1982, Halm. 229
[2] J. U. Nasution, Basyral Hamidy, Sapardi Djoko Damono, Suhardjo, Minat Membaca Sastra Pelajaran SMA Kelas III DKI Jakarta, Jakarta : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa,1981, Halm. 1
[3] Drs. Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Bandung : Remaja Rosdakarya, 1990, Halm. 22
[4] Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta : PT Rineka Cipta,2003, Halm : 180
[5] W. S. Winkel, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Jakarta : Grasindo,1993, Halm. 20
[6] DRS. Zulkifli. L,  Teori Belajar, Jakarta : STKIP Wijaya Bakti, 1988, Halm : 7
[7] Henry Guntur Taringan, Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, Bandung : Angkasa,1979, Halm. 10
[8] Ibid., Halm. 7
[9] Harimurti Kridalaksana, Kamus Linguistik, Jakarta : Gramedia, 1984, Halm. 122
[10] Soedar, Sistem Membaca Cepat dan Efektif, Jakarta : PT Gramedia, 1989, Halm. 4
[11] DP. Tampubolon, Kemampuan Membaca Teknik Membaca Efektif dan Efisien, Bandung : Angkasa, 1986, Halm. 228
[12] Henry Guntur Taringan, Loc. Cit
[13] Nurhadi, Bagaimana Meningkatkan Kemampuan Membaca, Bandung : CV Sinar Baru, 1989, Halm : 14
[14] Sutarno NS, M. Si, Perpustakaan dan Masyarakat, Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 2003, halm : 7
[15] Drs. Muljani A. Nurhadi, M. Ed, Sejarah Perpuatakaan dan Pengembangannya di Indonesia, Yogyakarta : ANDI OFFSET, 1983, Halm : 3
[16] Lasa Hs, Membaca Perpustakaan Madrasah dan Sekolah Islam, Yogyakarta : AdiCita, 2002, Halm : 2
[17] Sutarno NS, M. Si, Perpustakaan dan Masyarakat, Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 2003, Halm : 25
[18] Lasa Hs, Membaca Perpustakaan Madrasah dan Sekolah Islam, Yogyakarta : AdiCita, 2002, Halm : 4
[19] DRS. Zulkifli. L,  Teori Belajar, Jakarta : STKIP Wijaya Bakti, 1988, Halm : 4

[20] Engkoswara, Pendidikan Dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung : Remaja Karya, 1990, Halm : 129
[21] W. S. Winkel, Psikologi Pengajaran, Jakarta : PT Grasindo, 1991, Halm : 34
[22] Ibid., Halm : 35
[23] Ibid., Halm : 36
[24] DRS. Zulkifli. L,  Teori Belajar, Jakarta : STKIP Wijaya Bakti, 1988, Halm : 3
[25] Drs. N. A. Ametembun, Guru Dalam Administrasi Sekolah, Bandung : SURI, 1990, Halm : 2
[26] DRS. Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 1990, Halm : 4
[27] Prof. Dr. H. Hamzah B. Uno, M. Pd., Profesi Kependidikan, Jakarta : Bumi Aksara, 2010, Halm : 15
[28] Proses Belajar Mengajar Dengan Strategi CBSA, Jakarta : PT Rosda Jayaputra, 1990, Halm : 15

No comments:

Post a Comment